galau pasti berlalu kawan

Berbicara tentang galau menggalau kayaknya udah sering banget kita lihat di banyak sosmed yang ada, entah itu Facebook, Twitter dan bahkan di Blog juga. Ada juga lagu galau yang kemarin sempat terkenal adalah lagunya Adele yang Somone Like You, siapapun yang mendengarnya pasti jadi ikutan galau deh 

Tapi sekarang saya tidak sedang membicarakan lagunya Adele tersebut, saya hanya ingin menanggapi tentang tweet dari seseorang..

“Galau yang konyol itu menyakiti diri sendiri, galau yang normal itu menangis lalu bangkit, galau yang luar biasa menghasilkan karya” 

Terinspirasi dari tweet di atas, makanya saya menulis di sini. Kira-kira kita termasuk galau yang mana nih?

Galau yang pertama itu galau yang konyol, adalah termasuk jenis yang meratapi dan menggalau terus menerus, selalu mengingat-ingat kegalauannya, menangisi dan tidak move on. Bukan berarti bersedih atau galau itu tidak boleh, kalau memang ingin menangis ya menangis saja tapi tidak untuk berlama-lama, yang lihat juga bukannya jadi simpatik tapi malah jengah sendiri. Terus menerus larut dalam kegalauan bisa menyiksa batin, raga juga bisa kena, bisa-bisa sakit.

Galau yang kedua, itu masih normal, orang yang menggalau jenis ini biasanya hanya sebentar, sangat manusiawi merasakan sakitnya dan bersedih, menangis tapi lalu bangkit kembali dan menata masa depan untuk lebih baik, ada kesadaran yang tumbuh dari kegalauannya itu. Ini masih lebih baik dari pada yang pertama tadi.

Sedangkan untuk galau yang ketiga, galau yang luar biasa yaitu dari kegalauannya tersebut justru menghasilkan sebuah karya, syukur-syukur karya itu bisa menjadi penghasilan, lebih bagus lagi kan? Misalnya dari kegalauan hati, terinspirasi membuat lagu, bikin video klip dan di masukkan ke Youtube, banyak orang akan menilai, bagus tidaknya biar orang lain yang menilai, tapi setidaknya ada penyaluran dari kegalauannya tersebut. Bisa juga bagi penulis, galau bisa menjadikan dia terinspirasi untuk membuat sebuah tulisan baik itu puisi, cerita fiksi atau bahkan bisa menjadi sebuah buku. Tidak menutup kemungkinan bisa begitu kan?

Sekarang terserah teman-teman mau menggalau yang seperti apa.. tapi satu hal, galau pasti berlalu kawan, jadi jangan tenggelamkan diri dalam kegalauan tak berujung..