Minggu, 18 November 2012

Sepenggal Kisah Hidupku gan, Apakah Aku Introvert atau Kelainan Jiwa?

istilah introvert baru kutemukan setelang menggali-gali om google dan tante yahoo answer... aku ketik keyword-keyword dalam diriku dikotak pencarian berharap ada teman sependeritaan.

jujur. aku tak nyaman dengan keadaan ini , aku mengimpikan untuk berubah tapi tak bisa. aku mau bicara banyak, cerewet , dan populer faktanya aku hanya diam,menertawai dan mengutuki orang-orang dalam hati
aku tak bisa memaksakan diri untuk bicara, aku tak bisa berbaur dengan orang orang asing . dimana tempat berkumpul aku berusaha menjauh dan sendirian
aku sangat suka sendirian, entah kenapa?
sd aku orangnya terkenal dan senang berteman, smp aku suka bergaul, disenangi & dihargai oleh teman-temanku, tetapi dari SMA sampai sekarang entah kenapa aku berubah 180. aku benci bicara,benci teman-temanku, aku benci berkumpul apalagi ada tugas kelompok!?

teman bicara? ya ada. dulu cuma 4 orang dari setiap kelas yang berbeda.
aku tetap memaksakan bicara bila terdesak walaupun topik ringan dan kering. cuma beberapa patah kata sesudah itu kembali diam

aku tidak pernah antusias melawan orang bicara, dia bicara yaa bicara aja. aku tetap dengar tapi mataku melihat yang lain. susah bagiku menatap mata lawan bicara. seperti, aku bos dan kamu jongos

topik bicara yang kusenangi hanya internet, game, gadget, forum, web builder dan sejenis. aku akan sangat senang dan menyambut lawan bicaraku. berjam-jam akan kuladeni

bosan? tentu! bila aku berada ditengah orang-orang ramai. masuk ke topik pembicaraan orang kebanyakan sangat sukar. aku cuma menghabiskan waktu jadi pendengar

aku tak populer, maklum saja aku pendiam. masa SMA yang kata orang masa paling indah kulalui dengan datar dan tanpa keindahan sama sekali. HP ku cukup isi pulsa Rp.5000 untuk 1 bulan, tak ada sms hinggap kecuali sms dari promo telkomsel.

kesepian? oh tidak. justru aku senang dengan berlarut-larut dalam kesendirian.
kata hatiku, "berbaurlah dengan lingkungan, bukalah dirimu, terima kesalahan orang lain" sebaliknya otakku memberi signal "lingkungan sampah begini yang akan kau masuki?". aku menuruti apa kata otak daripada perasaan

aku laki-laki , mana mungkin aku mengikuti perasaan dan kata hati.
kesalahan tiap orang padaku akan kupendam saja dan tak akan pernah kumaafkan. walaupun dia berbuat 1000x kebaikan, kesalahan nya yang pertama terhadap diriku masih segar dalam ingatanku.

walau aku senyum ,belum tentu aku baik. aku sangat sempurna menyembunyikan topeng kekesalan dan kebencianku terhadap kamu dan teman-temanmu.

bila aku sukses. orang yang menjelekkan, merendahkan, dan semena mena terhadap diriku akan aku cari
sudah ada pembalasan yang telah kupersiapkan bak jahanamnya dunia.

Jika ada orang yang suaranya besar duduk disampingku dan peribut, aku suruh dia pindah atau aku yang akan pindah. aku tak suka kebisingan suara suara parau manusia
aku suka kau bicara, cukup suaramu hanya aku yang mendengar. tak perlu bervolume tinggi sampai sekeliling tau apa yang kita bicarakan.

pernah kubaca buku Larry King "Seni Berbicara" . Aku tertarik karena best seller. akankah buku jenius ini dapat merubahku menjadi ekstrovert? ternyata dugaanku salah
buku Larry King kurang spesifik untuk ku, dia seringkali menjelaskan bagaimana bicara agar tidak gugup didepan orang banyak
mungkin karena latar belakangnya penyiar radio dan pembawa acara televisi

sedangkan aku membutuhkan bagaimana berbicara dengan serius cukup dengan 1 orang, bagiamana cara memandang matanya dan meyakinkan bahwa yang keluar dari mulutku adalah benar dan bagaimana cara berani mengeluarkan pendapat dihadapan kumpulan pencemooh.

Usaha telah banyak aku lakukan tapi tak menuai hasil, mungkin aku akan terperangkap dalam kepribadian Introvert selamanya? Aku menutup diri dari orang sekelilingku.

Aku pernah menyapa seseorang, entah karena tak kedengaran atau dia sengaja. dia tak menyahut, itu membuatku sakit hati.
Setelah itu aku tak pernah menyapa orang baik itu teman, guru, teman orang tuaku, teman dari temanku. Mau lewat ya Lewat saja .
Sebaik mungkin Kuhindari tatapan mata dengan orang bila berpapasan.

Sering Bohong? Ya apabila kamu tanya tentang keluargaku, masalahku, dan urusan pribadiku.
Aku tak ingin kau tahu siapa aku sebenarnya. Darimana aku berasal? siapa ayahku? kemana saja ibuku? dan dimana kakak-ku berada? Apakah aku pernah pacaran?
aku muak dengan orang banyak tanya. Ingin kucincang tenggorokannya, kubedah dadanya dan kuremas jantungnya selagi berdetak. Kalau seandainya membunuh direvisi jadi tak berdosa. Maka aku orang pertama yang akan membunuh

kalau tak bisa berubah ya no problem, aku akan menerima diriku dengan ikhlas. Tetapi orang sekelilingku tak pernah ikhlas menerimaku

Aku sering dikritik. Tapi jarang ku balas karena aku sadar lontaran kata dari mulutku membuat orang kebanyakan sakit hati akhirnya main fisik makanya aku sering tak peduli atau memalingkan muka saat dia bicara
aku lebih senang membaca tulisan daripada mendengar aku juga senang menulis dan merangkai kata-kata daripada bicara
aku berpikir Kenapa? Dan Kenapa? Aku hanya bertanya pada diriku sendiri dan memaksa otak-ku untuk mencari jawabannya.

Aku bukanlah tipe remaja kebanyakan. Aku sangat tidak suka menceritakan isi hatiku kepada temanku baik laki-laki maupun perempuan atau orang tuaku sendiri. Bagiku itu tindakan memalukan dan terkesan cengeng
selagi bisa kupendam, kulupakan dan kuatasi sendiri
itu tak akan jadi masalah buatku.
Entah mengapa aku juga benci, sangat benci melihat 2 orang saling mencurahkan isi hatinya dan bertukar masalah.
Memang masalahku terhadap teman (laki-laki atau perempuan) , curahan hatiku dan hal-hal yang berbau "manja" aku buang jauh-jauh
hal tersebut memberi dampak negatif, aku sadar, aku tampak sangat dingin didepan mata orang banyak.
Aku akan merubah itu tentu dengan trit ini aku sudah curhat 

Aku sangat mencintai diriku sendiri, diriku membuat aturan dan akupun melaksanakannya.
Aku tak suka diatur orang lain, aku akan melanggarnya secara halus sehingga dia tak akan sadar kemudian aku akan menyuruhnya melakukan apa yang aku mau sesuai kehendakku. kulakukan dengan kata-kata yang multifungsi membuat otaknya terdoktrin itu penting bagi dirinya padahal aku yang terima hasilnya.

kelemahan paling fatal kurasa aku kurang suka mengerjakan persoalan terstruktur, bagiku bila ada jalan alternatif akan kulalui yang penting hasil akhir sama dan aku suka melihat orang lain menderita akibat perbuatannya sendiri


tulisan ini kubuat tanpa mengurangi dan melebihkan sifat-sifat pada diriku agar para kaskuser semua bisa mendiagnosa apakah aku NORMAL atau KELAINAN 

1 komentar:

 

Copyright © Hidupku Inspirasiku Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger